Mengenal Efek Catnip pada Kucing: Apakah Hanya Terlihat Lucu untuk Kita?

    Siapa sih yang tidak suka menonton video kucing? Hewan lucu ini sangat populer di media sosial karena tingkahnya yang lucu. Sesekali kita melihat kucing yang diberikan sesuatu yang membuat mereka bertingkah ‘mabuk’ seperti berputar-putar, berguling-guling, bahkan melompat-lompat. Kemungkinan besar si kucing telah diberikan apa yang disebut catnip dan sedang berada dalam pengaruh tersebut. Apa sebenarnya itu catnip, apa kandungannya yang memengaruhi kucing, serta apakah catnip benar-benar aman untuk kucing? Mari kita bahas satu per satu.

 Efek Catnip pada Kucing (The Purrington Post)

    Catnip (Nepeta cataria) adalah tanaman yang tergolong dalam famili labiatae. Catnip dikenal sebagai catnep, catmint, catnup, catwort, nip, nep, atau field balm. Sebutan ‘catnip’ didapat dari kesukaan kucing terhadap tanaman ini. Tanaman ini asli dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, dan sebagian daerah di Cina. Sangat mudah tanaman ini untuk tumbuh dimana saja bahkan di pinggir jalan. Tinggi tanaman ini berkisar 50-100 cm, dan berbunga di kala musim semi hingga musim gugur. Rasa dari tanaman ini seperti daun mint dan berbau kuat (1).Selain terkenal digunakan terhadap kucing, tumbuhan ini juga terkenal digunakan sebagai obat nyamuk Aedes aegypti dengan tingkat keefektifan hingga 95% (2)

Tanaman Catnip (herbgarden.co.za)

    Di pasaran, catnip dapat ditemui dalam bentuk daun kering, cairan, dan spray, masuk ke dalam tubuh melalui ingesti, menjilat, dan diendus. Di dalam tubuh kucing, senyawa bernama nepetalactone bekerja memengaruhi sistem saraf pusat sehingga kucing mengalami euphoria dan halusinasi serta mengubah perilaku kucing dari tenang menjadi lincah. Perilaku umum yang dilakukan kucing di bawah pengaruh catnip adalah berguling-guling, menggigit-gigit, bahkan ada yang agresif (2). Perilaku ini berlangsung selama 5-15 menit dan butuh waktu sekitar satu jam sebelum terpengaruh Kembali oleh catnip. Perlu diketahui bahwa 50%-75% kucing merespon efek dari catnip, artinya tidak semua kucing dapat terpengaruh catnip (2). Hal ini dikarenakan dominansi gen yang diturunkan. Umur kucing pun juga berpengaruh, kucing dengan umur 8 minggu mulai bisa terkena pengaruh catnip (1). Kesukaan dan pengaruh catnip dapat dilakukan berulang-ulang sehingga dapat dimanfaatkan pemilik hewan untuk mengajari kucingnya untuk menghidari mencakar perabotan kayu di rumah. Perilaku yang tidak biasa oleh catnip membuat pemilik hewan menjadi gemas dan memberikan catnip dengan sengaja, khususnya sebagai konten di media sosial, bahkan ada video yang menunjukkan bahwa kucing besar seperti singa yang dapat terpengaruh catnip (3)

    Disebutkan bahwa catnip bisa menjadi obat nyamuk, apakah catnip benar-benar aman untuk kucing? Dan bagaimana efek catnip dalam pandangan animal welfare?

    Jawabannya adalah aman. Nepelalactomes memberikan efek euphoria pada kucing namun memberikan kematian pada nyamuk. Penelitian oleh Grognet (1990) juga menyebutkan bahwa tidak ada perubahan yang permanen setelah pemberian catnip pada kucing. Sejauh ini belum ada jurnal yang menjelaskan kesejahteraan hewan bagi kucing yang diberikan catnip. Namun catnip sendiri tidak memberikan efek serius jika diberikan dengan tepat. Harus diketahui apapun yang berlebihan dapat memberikan efek yang berbahaya, tak terkecuali jumlah catnip yang masuk ke dalam tubuh kucing. Maka dari itu, tidak disarankan catnip diberikan bersamaan makanannya untuk menghindari pemberian catnip yang berlebihan. Dosis yang tinggi memberikan efek diare dan muntah (4).

    Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian catnip yang bijak, kesejahteraan hewannya terjamin. Kucing pun juga senang dengan efek yang ditimbulkan.


Daftar Pustaka

1 Grognet J. 1990. Catnip: its use, past, and present. Can Vet J. 31:455-456.

2 DePorter T, Horwitz D. 2016. Nepeta cataria. Feline Behavioral Health and

Welfare. US: Elsevier

3 https://www.youtube.com/watch?v=_OPA1bZwOWc

4 https://www.aspca.org/pet-care/animal-poison-control/toxic-and-non-toxic-plants/catnip